Portal Rujukan Pecinta Alam

2 January 2017

Berlibur di Pulau Kemaro Palembang Yang menjadi Legenda

Berlibur di Pulau Kemaro Palembang Yang menjadi LegendaLiburan di Pulau Kemaro Palembang yang melegenda merupakan keasyikan tersendiri. Pulau ini terdapat di delta Sungai Musi. Nama Kemaro diberikan oleh penduduk setempat dikarenakan delta ini selalu kering serta tidak pernah berair, bahkan pada saat air pasang, seolah-olah tampak seperti sebuah pulau yang terapung. 
Pulau ini merupakan tempat yang istimewa & spesial bagi etnis Cina lokal. Karena di pulau tersebut ada pagoda & kuil-kuil. Keberadaannya juga berkaitan erat dengan legenda yang menyebutkan bahwa delta ini muncul sebagai bukti cinta dari Putri Siti Fatimah (putri Raja Sriwijaya) pada kekasihnya. Kisahnya cukup mirip dengan Romeo & Juliet, atau Sampek Eng Tay.

Legenda tersebut dimulai di akhir abad ke-14 di saat ada seorang pangeran dari Cina yang bernama Tan Bu An, datang ke daerah Palembang untuk menuntut ilmu. Setelah dia tinggal di sini selama beberapa waktu lamanya, ia jatuh cinta kepada putri Siti Fatimah. Dia setelah datang ke istana dengan maksud melamarnya. Orangtua Siti Fatimah sebenarnya memberikan persetujuan, tapi dengan 1 syarat, Tan Bu An harus memberi hadiah.
Salah satu kuil di pulau kemaro

Tan Bu An akhirnya mengutus beberapa bawahannya untuk kembali ke daratan China dan meminta hadiah dari ayahnya untuk dapat diberikan kepada Sang Raja. Segera setelah itu, para utusan itu kembali dengan memabawa sayuran dan buah-buahan. Tan Bu An sungguh terkejut & marah karena ia berharap bahwa ayahnya memberikannya guci Cina, keramik & uang.

Dia lantas melemparkan muatan kapalnya tersebut ke Sungai Musi, namun dia tidak mengetahui bahwa sebenarnya ayahnya telah menaruh uang di dalam buah-buahan dan sayuran tersebut. Karena dia merasa malu setelah mengetahui mengenai kesalahannya, dia kemudian mengumpulkan apa yang telah dibuangnya ke dasar sungai & Tan Bu An sejak itu tidak pernah kembali lagi karena dia tenggelam di sungai bersama dengan buah-buahan sayuran tersebut. 

Di saat Siti Fatimah mendengar mengenai tragedi tersebut, dia berlari menuju ke sungai & menenggelamkan dirinya untuk dapat mengikuti kekasihnya tersebut. Sebelum itu, dia telah meninggalkan pesan yang berbunyi: ‘Apabila Anda melihat sebuah pohon yang tumbuh di sebidang tanah di tempat aku tenggelam, itu akan menjadi pohon cinta kita’.
Pemandangan di pulau kemaro palembang

Sang putri pun kemudian tenggelam dan setelah itu sebidang tanah muncul di atas permukaan sungai. Warga setempat meyakini bahwa itu merupakan makam pasangan kekasih yang tenggelam tersebut dan oleh karena itu, mereka menyebutnya sebagai Pulau Kemaro yang artinya meskipun air Sungai Musi sedang pasang, pulau tersebut akan selalu kering.

Etnis Tionghoa setempat juga mempercayai bahwa nenek moyang mereka (Tan Bun An) tinggal di pulau tersebut. Oleh sebab itu, daerah ini selalu saja ramai saat Tahun Baru Cina. Di tahun 2006, sebuah pagoda dibangun untuk tempat ibadah & untuk acara lainnya.
pulau kemaro palembang

Saat Anda iburan di Pulau Kemaro Palembang yang melegenda ini, Anda bisa menjelajahinya sambil berjalan kaki sambil menyaksikan pemandangan yang indah. Untuk menuju ke Kota Palembang, Anda bisa mengambil penerbangan menuju ke bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. 

Bandara tersebut bahkan bisa diakses dari beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Cina & Thailand. Jarak antara bandara Sultan Mahmud Badaruddin & Sungai Musi cukup dekat, sekitar 6 km. Anda bisa naik taksi atau menyewa mobil dari bandara.

Dari Sungai Musi, para pengunjung bisa menyewa perahu perahu cepat atau ketek yang lamanya sekitar 30 menit dari Jembatan Ampera yang ada di sungai Musi menuju ke Pulau Kemaro Palembang yang melegenda, yang biayanya sekitar 50.000 hingga 70.000,00.

Demikian Pulau Kemaro Palembang Yang menjadi Legenda. Silahkan share jika bermanfaat.
Loading...
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Berlibur di Pulau Kemaro Palembang Yang menjadi Legenda

0 komentar:

Post a Comment