Portal Rujukan Pecinta Alam

11 November 2015

Pengertian dan Cara Menentukan Titik Koordinat UTM pada Peta RBI Bakosurtanal

Pengertian Koordinat UTM


Koordinat UTM atau koordinat grid merupakan sistem koordinat yang juga ditampilkan pada peta RBI Bakosurtanal di samping koordinat geografis, walaupun dalam prakteknya pengguna peta harus membuat garis-garis grid baru di atas muka peta RBI dengan panduan garis-garis tick yang ada pada tiap sisi muka peta.

Sistim koordinat UTM inilah yang biasanya lebih mudah dipakai dalam kegiatan navigasi darat dan berbagai kegiatan lainnya, karena menggunakan grid dalam satuan jarak, yaitu meter. Juga karena romer yang tersedia pada protraktor yang umum beredar di pasaran merupakan romer dari koordinat UTM/Grid dengan skala 1:25.000 dan skala 1:50.000.

Penggunaan Koordinat UTM pada Peta RBI

Penggunaan koordinat grid pada peta cetakan RBI Bakosurtanal harus membuat sendiri garis-garis grid vertikal dan horizontal pada isi muka peta karena garis-garis grid tersebut tidak tersedia.

Jika menggunakan koordinat grid pada peta cetakan RBI Bakosurtanal maka pada muka peta akan terdapat dua jenis garis-garis grid peta, yang pertama adalah garis-garis grid koordinat geografis asli cetakan Bakosurtanal berwarna biru dan yang kedua garis-garis grid koordinat grid/UTM hasil buatan sendiri.

Pembuatan garis-garis grid peta dapat dilakukan dengan memanfaatkan garis bantu (ticks) yang terdapat pada keempat sisi muka peta (sisi atas, bawah, kiri dan kanan). Umumnya penggambaran garis bantu grid pada pada RBI Bakosurtanal berupa garis panjang yang diberi garis ticks berwarna hitam pada sisi bawah dan sisi kanan muka peta dengan mencantumkan angka nilai grid setiap kelipatan lima angka. Pada sisi atas dan sisi kiri muka peta hanya mencantumkan tanda ticks warna hitam saja tanpa garis panjang dan angka nilai grid. (lihat dan perhatikan peta RBI)

Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik koordinat dinyatakan dalam ukuran jarak dari titik acuan pada tiap zona proyeksi UTM. Garis vertikal diberi nomor urut dari barat ke timur (dari arah kiri ke arah kanan), sedangkan garis horizontal dari selatan ke utara (dari arah bawah ke arah atas).

Pada koordinat grid sistem urutan penomoran ini sangat penting untuk dipahami karena merupakan prinsip dasar dari sistem penomoran urutan garis-garis grid. Untuk mempermudah dalam mengingatnya disingkat menjadi KIKA BATAS, yaitu urutan penomoran dari KIri ke KAnan dan dari BAwah ke aTAS.

KIKA adalah urutan penomoran dari garis-garis grid vertikal  (easting coordinat) dan BATAS merupakan urutan penomoran dari garis-garis grid horizontal (northing coordinat).

Luas tiap karvak adalah 4 cm x 4 cm untuk skala peta 1:25.000 atau sama dengan luas 1 km x 1 km di lapangan, dan 2 cm x 2 cm untuk skala peta 1:50.000 atau sama dengan luas 1 km x 1 km di lapangan.

Sistem penyebutan Koordinat Grid

Ada beberapa cara dalam penyebutan atau penulisan koordianat UTM yang bisa digunakan dengan tingkat keakuratan yang berbeda-beda. Pemilihan sistem koordinat berkenaan dengan cakupan luas daerah yang diinginka dari penunjukan lokasinya di lapangan.

Setiap digit dari angka-angka sistem koordinat grid merupakan penunjukan ukuran panjang suatu daerah pada permukaan bumi dengan satuan meter. Perhatikan gambar di bawah ini yang menyatakan penunjukan jarak di permukaan bumi yang diwakili oleh tiap digit dari koordinat UTM.

Gambar di atas menggunakan koordinat lengkap empat belas angka, tujuh angka untuk nilai urutan KIKA (easting coordinate) dan tujuh angka untuk nilai urutan BATAS (northing coordinate). Empat belas angka tersebut merupakan penunjukan koordinat UTM secara lengkap dan juga yang ditunjukkan pada GPS untuk setting koordinat UTM/UPS.

Pengertian dan Cara Menentukan Titik Koordinat UTM pada Peta RBI Bakosurtanal
Gambar Satuan digit yang mewakili jarak di permukaan bumi pada koordinat UTM

Beberapa penyebutan sistem koordinat UTM yang umum dan tidak umum digunakan adalah sebagai berikut:

a. Sistem Karvak

Sistem karvak dalam penentuan koordinaat grid digunakan untuk penyebutan  wilayah yang lebih luas dengan cara menyebutkan nomor karvak yang bersangkutan, baik satu karvak atau lebih, misalnya untuk menyatakan luasnya wilayah kebakaran hutan dan lain-lain.

b. Sistem 4 Angka

Sistem 4 angka merupakan sistem koordinat grid yang mengindikasikan panjang dengan digit puluh ribuan, ribuan meter pada permukaan bumi. Dua angka untuk easting coordinat dan dua angka lagi untuk northing coordinat. Sistem grid ini pada dasarnya sama dengan sistem karvak pada contoh 1 sistem karvak, yaitu untuk menunjukkan daerah yang luasnya satu karvak. Untuk menentukan koordinat pada sistem ini dapat dilakukan langsung dengan melihat garis vertikal dan horizontal daerah yang ditentukan.

c. Sistem 6 Angka

Sistem 6  angka merupakan sistem koordinat grid yang mengindikasikan panjang dengan digit puluh ribuan, ribuan dan ratusan meter pada permukaan bumi. Sistem ini merupakan cara penunjukan suatu titik di peta dengan tingkat akurasi di  lapangan pada angka ratusan meter.
Penunjukkan koordinat suatu kota dengan koordinat grid sering menggunakan sistem 6 angka ini untuk menunjukkan suatu titik dengan wilayah yang lebih luas.

Menentukan Koordinat Sistem 6 Angka

Pada prinsipnya untuk menentukan koordinat sistem 6 angka dalam koordinat UTM yaitu tiap sisi karvak dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama, sepuluh bagian tersebut dapat digambarkan dengan garis ticks.

Pada peta skala 1:25.000 tiap karvaknya berukuran 4 cm x 4 cm dan peta skala 1:50.000 berukuran 2 cm x 2 cm. Ini berarti pada skala 1:25.000 tiap sisi karvak jika dibagi 10 bagian yang sama maka tiap bagian ticks berjarak 4 mm, dan pada skala 1:50.000 tiap tick berjarak 2 mm.

Jika tidak memiliki alat bantu penunjuk koordinat UTM khusus (yaitu romer grid) untuk menentukan titik koordinat maka dapat menggunakan alat bantu penggaris centimeter dengan memperhatikan luas karvak pada masing-masing skala.

Romer grid/UTM untuk peta skala 1:25.000 dan 1:50.000 biasanya sudah tersedia pada protractor yang dijual di pasaran.

Langkah-langkah dalam menentukan koordinat UTM sistem 6 angka:

1. Tentukan dan beri tanda silang (x) pada titik di peta yang akan dicari titik koordinatnya.

2. Catat nomor karvak tempat titik ‘x’ berada, yaitu ,,,,   ,,, . Empat angka telah didapat, yaitu angka 00 dan angka 00 yang menunjukkan  jarak puluh ribuan dan ribuan. Dua angka lagi yang tersisa, yaitu satu angka untuk KIKA dan satu untuk BATAS yang menunjukkan jarak ratusan meter.

3. Taruh romer grid pada titik ‘x’, nilai nol yang ada pada sudut romer berhimpitan dengan titik ‘x’, pilih romer grid sesuai dengan skala peta yang digunakan.

4. Catat nilai grid pada romer yang berhimpitan dengan garis vertikal dan garis horizontal pada peta, yaitu,,,,,,, dan ,,,,,,,,

5. Tulis koordinat lengkapnya, yaitu ,,,,,,,,   ,,,,,,,,
Jadi koordinat sistem 6 angka untuk titik ‘x’ adalah ,,,,,   ,,,,,,,

d. Sistem 8 Angka

Sistem 8 angka merupakan sistem koordinat grid yang mengindikasikan panjang dengan digit puluh ribuan, ribuan, ratusan dan puluhan meter pada permukaan bumi.

Sistem 8 angka pada sistem penentuan koordinat peta adalah cara penunjukan suatu titik di peta dengan tingkat akurasi di lapangan pada angka puluhan meter. Sistem koordinat ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam terbuka seperti penjelajahan hutan-gunung, operasi SAR dan lainnya.

Penunjukan titik koordinat sistem 8 angka ini memiliki tingkat akurasi pada hitungan puluhan meter di lapangan.

Menentukan Koordinat Sistem 8 Angka

Jika pada sistem 6 angka hitungan dalam penentuan titik koordinatnya dengan cara membagi tiap sisi-sisi karvak menjadi 10 bagian yang sama, maka untuk sistem 8 angka tiap sisi-sisi karvaknya dibagi menjadi seratus bagian yang sama juga, atau tiap satu digit dari sepuluh bagian yang sama (pada sistem 6 angka) dibagi lagi menjadi sepuluh bagian yang sama pula.

Jika menggunakan penggaris centimeter dalam pencarian koordinat sistem 8 angka, untuk skala peta 1:25.000 setiap jarak 1 mm (satu tick)  pada penggaris sama dengan nilai 2,5 bagian dari 100 bagian sisi karvak.

Dan untuk skala peta 1:50.000, tiap kelipatan 1 mm (satu tick) pada penggaris sama dengan nilai 5 bagian dari 100 bagian sisi karvak, atau nilai kelipatan 10 bagian pada sisi karvak adalah 2 mm pada penggaris.

Langkah-langkah dalam penentuan titik koordinat 8 angka pada prinsipnya sama dengan cara yang dilakukan pada sistem 6 angka. Jika pada sistem 6 angka kelebihan atau kekurang dari koordinat yang ada dilakukan pembulatan ke atas atau ke bawah, maka pada sistem 8 angka kelebihan/kekurangan pada pengukuran sistem 6 angka dihitung menjadi angka satu digit (angka 0 – 9).

e. Sistem 10 Angka

Sistem 10  angka merupakan sistem koordinat grid yang mengindikasikan panjang dengan digit puluh ribuan, ribuan, ratusan, puluhan dan satuan meter.

Sistem 10 angka pada sistem penentuan koordinat peta adalah cara penunjukan suatu titik di peta dengan tingkat akurasi di lapangan pada angka satuan meter (0 – 9 m).  Sistem 10 angka ini merupakan cara penunjukan titik koordinat yang paling akurat dari beberapa sistem lainnya dan sistem 10 angka ini juga yang ditunjukkan oleh receiver GPS seperti pada merek Garmin.

Namun pada prakteknya untuk tingkat akurasi satuan meter ini sering diabaikan saat penggunaan romer UTM khususnya untuk skala peta 1:50.000 dan skala 1:25.000 dikarenakan sempitnya jarak antar ticks pada romer grid tersebut. Perhitungan sistem 10 angka pada romer UTM pada prinsipnya adalah membagi tiap ticks menjadi 10 bagian yang sama.

f. Sistem 14 Angka

Sistem 14  angka merupakan sistem koordinat UTM yang mengindikasikan panjang pada permukaan bumi dimulai dari angka jutaan, ratus ribuan, puluh ribuan, ribuan, ratusan dan satuan meter.

Sistem 14 angka dalam penyebutan koordinat grid dilihat dari tingkat akurasinya tidak berbeda dengan sistem 10 angka. Perbedaannya hanya pada penambahan dua angka jutaan dan ratus ribuan di depan lima angka easting dan lima angka northing saja. Sistem 14 angka adalah penulisan koordinat grid secara utuh yang ditunjukkan oleh GPS.

Pada lembar peta RBI penulisan nilai garis-garis grid koordinat grid/UTM pada tiap kelipatan lima angka ditulis dengan menggunakan empat angka. Dua angka pertama ditulis dengan huruf yang lebih kecil dari dua huruf yang kedua.

Dua huruf pertama yang lebih kecil ini biasanya tidak disebutkan dalam penggunaan sistim koordinat 4 angka, 6 angka, 8 angka dan 10 angka karena keberadaannya tidak memberikan pengaruh dalam penentuan akurasi dari beberapa sistem koordinat. Namun untuk penggunaan tertentu dalam skala yang sangat luas di permukaan bumi dua angka pertama pada easting coordinate dan northing coordinate ini diperlukan untuk membedakannya dengan wilayah yang lain pada.

g. Sistem Penulisan Lengkap Koordinat UTM

Koordinat UTM pada peta RBI Bakosurtanal pada skala peta 1: 25.000 atau 1:50.000 mempunyai standar khusus dalam penulisannya. Penulisan atau penyebutan koordinat grid pada peta RBI Bakosurtanal secara lengkap sebagai berikut.

Contoh:
0210045 mT    9211608 mU pada peta skala 1:25.000
0421986 mT 9723407 mU pada peta skala 1:50.000

Dan keterangan lainnya adalah penyebutan nomor zona dari pembagian zona-zona UTM untuk membedakan posisi koordinat-koordinat tersebut dengan koordinat pada zona lainnya, misalnya zona 49 M.

Loading...
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pengertian dan Cara Menentukan Titik Koordinat UTM pada Peta RBI Bakosurtanal

0 komentar:

Post a Comment