Tata letak informasi tepi pada Peta Rupabumi Indonesia publikasi BAKOSURTANAL telah dibakukan untuk memudahkan pengguna dalam membaca peta.
Informasi tepi yang terdapat pada sebelah kanan dan bagian bawah muka peta rupabumi sebagai berikut:
1. Judul Peta : Peta Rupabumi Indonesia
2. Skala : 1:25.000
3. Nomor Lembar : 1209-143
4. Nama Lembar : Bogor
5. Edisi (Tahun Penerbitan / Pencetakan) : I-1998
Kelima unsur di atas adalah suatu kesatuan yang merupakan identitas suatu peta rupabumi. Bilamana seseorang menginginkan peta dengan lokasi tertentu, maka ia harus mengetahui nomor lembar peta (misal: 1029-143) atau menunjukkan nama lokasi di suatu daerah (misal: Bogor) dan skala peta yang dimaksud.
Petunjuk letak peta sangat membantu pengguna di dalam mencari nomor lembar peta-peta yang bersebelahan atau menyambungkan beberapa lembar peta yang berdekatan.
Diagram lokasi menunjuk letak nomor peta pada area yang lebih luas, misalnya bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Pada diagram Petunjuk Letak Peta, koordinat geografis tiap sisi lembar peta juga dicantumkan yang berguna untuk mengetehui posisi tiap lembar peta pada permukaan bumi.
Proyeksi peta adalah penggambaran sistematis dari garis-garis di atas permukaan bidang datar untuk menggambarkan garis-garis paralel dari lintang dan garis-garis meridian dari bujur bumi dari sebagian permukaan atau keseluruhan bola bumi.
Grid peta adalah sistem koordinat persegipanjang yang ditumpang susun terhadap peta atau suatu penggambaran dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik dan ketelitian tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi lokasi di permukaan bumi terhadap lokasi lainnya dan juga dipakai untuk perhitungan arah dan jarak terhadap titik lain.
Proyeksi peta yang digunakan pada peta rupabumi Indonesia adalah proyeksi Transverse Mercator (TM) sedangkan sistem grid mengikuti sistem grid Universal Transverse Mercator (UTM).
Datum yang dipakai biasanya datum horisontal dan datum vertikal. Sesuai dengan perkembangan, di Indonesia mengalami beberapa penggunaan datum, misalnya Datum Indonesia 1974 (ID-1974). Saat ini dipakai Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) atau WGS’84 untuk peta rupabumi yang dibuat setelah tahun 1995.
Penghitungan ketinggian dan jarak menggunakan satuan meter dan selang kontur dari peta yang bersangkutan didapat dari perhitungan 1/2.000 x skala peta (hasil menggunakan satuan meter).
Peta rupabumi produksi BAKOSURTANAL ini juga dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta (copy rights) No 19 tahun 2002.
Informasi tepi yang terdapat pada sebelah kanan dan bagian bawah muka peta rupabumi sebagai berikut:
1. Judul Peta
Pada kolom judul peta dapat ditemukan beberapa informasi sebagai berikut:1. Judul Peta : Peta Rupabumi Indonesia
2. Skala : 1:25.000
3. Nomor Lembar : 1209-143
4. Nama Lembar : Bogor
5. Edisi (Tahun Penerbitan / Pencetakan) : I-1998
Gambar: Contoh Judul Peta |
Kelima unsur di atas adalah suatu kesatuan yang merupakan identitas suatu peta rupabumi. Bilamana seseorang menginginkan peta dengan lokasi tertentu, maka ia harus mengetahui nomor lembar peta (misal: 1029-143) atau menunjukkan nama lokasi di suatu daerah (misal: Bogor) dan skala peta yang dimaksud.
Gambar: Tata letak informasi tepi pada peta |
2. Petunjuk Letak Peta dan Diagram Lokasi
Petunjuk letak peta menunjukkan nomor dan nama lembar peta yang bersangkutan terhadap nomor dan lembar peta di sekelilingnya. Biasanya matrik petunjuk peta berukuran 3 x 3, dan lembar peta yang sesuai judul berada di tengah-tengah dengan garis lebih tebal.Gambar: Contoh Diagram Lokasi |
Petunjuk letak peta sangat membantu pengguna di dalam mencari nomor lembar peta-peta yang bersebelahan atau menyambungkan beberapa lembar peta yang berdekatan.
Diagram lokasi menunjuk letak nomor peta pada area yang lebih luas, misalnya bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Pada diagram Petunjuk Letak Peta, koordinat geografis tiap sisi lembar peta juga dicantumkan yang berguna untuk mengetehui posisi tiap lembar peta pada permukaan bumi.
3. Informasi Sistem Referensi
Informasi sistem referensi terdiri dari informasi sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal dan vertikal, satuan tinggi, dan selang kontur.Proyeksi peta adalah penggambaran sistematis dari garis-garis di atas permukaan bidang datar untuk menggambarkan garis-garis paralel dari lintang dan garis-garis meridian dari bujur bumi dari sebagian permukaan atau keseluruhan bola bumi.
Gambar: Contoh Sistem Referansi |
Grid peta adalah sistem koordinat persegipanjang yang ditumpang susun terhadap peta atau suatu penggambaran dari permukaan bumi yang mempunyai karakteristik dan ketelitian tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi lokasi di permukaan bumi terhadap lokasi lainnya dan juga dipakai untuk perhitungan arah dan jarak terhadap titik lain.
Proyeksi peta yang digunakan pada peta rupabumi Indonesia adalah proyeksi Transverse Mercator (TM) sedangkan sistem grid mengikuti sistem grid Universal Transverse Mercator (UTM).
Datum yang dipakai biasanya datum horisontal dan datum vertikal. Sesuai dengan perkembangan, di Indonesia mengalami beberapa penggunaan datum, misalnya Datum Indonesia 1974 (ID-1974). Saat ini dipakai Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) atau WGS’84 untuk peta rupabumi yang dibuat setelah tahun 1995.
Penghitungan ketinggian dan jarak menggunakan satuan meter dan selang kontur dari peta yang bersangkutan didapat dari perhitungan 1/2.000 x skala peta (hasil menggunakan satuan meter).
4. Informasi Pembuat dan Penerbit Peta
Informasi pembuat dan penerbit peta merupakan instansi yang bertanggung jawab terhadap pembuatan dan penerbitan Peta Rupabumi Indonesia, dalam hal ini BAKOSURTANAL.Gambar: Informasi pembuat dan Penerbit peta |
Peta rupabumi produksi BAKOSURTANAL ini juga dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta (copy rights) No 19 tahun 2002.
Loading...
0 komentar:
Post a Comment